Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 16:01:37【Resep Pembaca】118 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(7)
Artikel Terkait
- SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
Resep Populer
Rekomendasi

KKP ungkap upaya atasi Cs

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

Kemenpar sebut SIAL Interfood 2025 jadi ajang perkuat industri MICE

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG